Pages

Saturday, April 24, 2010

VARISELA

1. KONSEP DASAR TEORI

A. Pengertian

1. Varisela adalah infeksi akut primer oleh virus varisella-zooster yang menyerang kulit dan mukosa, secara klinis terdapat gejala konstitusoi, kelaianan kulit polimorf, terutama berlokasi mdi bagian sentral tubuh. (Mansjoer, 2000)

2. Herpes-zooster diasumsikan sebagai keadaan yang menggambarkan reaktivasi virus varisella (penyakit cacar air) yang laten dan mencerminkan penurunan imunitas. (Brunner & Suddarth, 2002)


B. Pemeriksaan Diagnostik

Dapat dilakukan percobaan Tzanck dengan membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.

C. Penatalaksanaan Medis

1. Pengobatan bersifat simptomatik dengan antipiretik dan analgesik

2. Untuk menghilamgkan gatal dapat digunakan sedativa

3. Diberikan bedak mengandung zat anti gatal (menthol, kamfora) untuk pada infeksi sekundar dapat diberikan antibotika berupa salep dan oral.

4. Dapat pula diberikan obat antivirus dan imunostimulator


2. KONSEP DASAR TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. Pengumpulan Data

a. Data Subjektif

1) Pasian mengatakan badannya lemah

2) Pasien mengatakan tidak nafsu makan pasien mengatakan nyeri kepala

3) pasien mengatakan nyeri kepala

4) Pasien mengatakan gatal pada kulit.

b. Data objektif

1) Terdapat vesikel, pustul, krusta pada kulit bdan, wajah serta ekstremitas

2) Suhu tubuh > 37ยบ C

2. Diagnosa Keperawatan

a. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan suhu tubuh pasien meningkat.

b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit, infeksi virus ditandai dengan terdapat lesi pada kulit.

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan melaporkan nyeri kepala dan segan untuk menggerakan kepala.

d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan berat badan nenurun dan pemasukan tidak adekuat.

e. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik / pembatasan diet, p[eningkatan kebutuhan energi ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas biasa, penurunan penampilan, kekurangan energi.

f. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajana / mengingat, kesalahan interpretasi informasi keterbatasan kognitif ditandai dengan ketidakteraturan mengikuti instruksi / terjadinya komplikasi yang dapat dicegah.

B. Perencanaan

Perencanaan keperawatan terdiri atas dua tahap yaitu prioritas diagnosa dan rencana keperawatan. Perencanaan perawatan adalah menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhimya kebutuhan pasien. Perencanaan ditulis sesuai dengan prioritas diagnosa yang ada.

1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses inflamasi ditandai dengan suhu tubuh pasien meningkat..

Rencana Tindakan :

a. Pantau suhu tubuh pasien

Rasional : Sebagai tindakan awal untuk mengobati perkembangan kesehatn pasien.

b. Berikan kompres hangat atau dingin

Rasional : Kompres hangat atau dingin dapat menurunkan suhu tubuh.

c. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.

Rasional : Pemberian analgetik dapat menurunkan suhu tubuh.

2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan proses penyakit, infeksi virus ditandai dengan terdapat lesi pada kulit..

Rencana Tindakan :

a. Kaji kulit setiap hari. Catat warna, turgor, sirkulasi dan sensasi.

Rasional : Menentukan garis dasar dimana perubahan status dapat dibandingkan dan melakukan intervensi yang tepat

b. Pertahankan seprei bersih, kering dan tidak berkerut.

Rasional : Friksi kulit disebabkan oleh disebabkan oleh lain yang berkerut dan basah yang menyebabkan iritasi dan potensial terhadap infeksi.

c. Kolaborasi dalam pemberian obat – obatan topikal / sistemik.

Rasional : digunakan pada perawatan lesi kulit.

3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan melaporkan nyeri kepala dan segan untuk menggerakan kepala..

Rencana Tindakan :

a. Kaji tingkat nyeri dengan teknik PQRST.

Rasional : mengetahui tingkat nyeri pasien.

b. Berikan teknik distraksi dan relaksasi.

Rasional : mengalihkan perhatian pasien untuk mengurangi rasa nyeri.

c. Kolaborasi dalam pemberian analgetik.

Rasional : dapat memblok pusat nyeri di susunan saraf pusat.

4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan berat badan nenurun dan pemasukan tidak adekuat.

Rencana Tindakan :

a. Timbang berat badan pasien setiap hari

Rasional : Mengidentifikasi seberapa besar penuruna berat badan pasien.

b. Pastikan pola masukan diet setelah beberapa minggu.

Rasional : stimulan dapat menurunkan nafsu makan dan ketidakseimbangan keputusan mengenai nutrisi.

c. Kolaborasi dengan ahli gizi.

Rasional : berguna dalam menetapkan kebutuhan nutrisional individu / program diet.

5. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik / pembatasan diet, peningkatan kebutuhan energi ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan aktivitas biasa, penurunan penampilan, kekurangan energi..

Rencana Tindakan :

a. Evaluasi laporan kelelahan, kesulitan menyelesaikan tugas.

Rasional : menentukan derajat (berlanjutnya / perbaikan efek ketidakmampuan).

b. Kaji kemampuan untuk berartisipasi pada aktivitas yang diinginkan / dibutuhkan.

Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan individu dan membantu pemilihan intervensi.

c. Berikan bantuan dalam aktivitas sehari – hari dan ambulasi.

Rasional : Mengubah energi, memungkinkan berlanjutnya aktivitas yang dibutuhkan / normal, memberikan keamanan pada pasien.

6. Kurang pengetahuan orang tua mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang pemajana / mengingat, kesalahan interpretasi informasi keterbatasan kognitif ditandai dengan ketidakteraturan mengikuti instruksi / terjadinya komplikasi yang dapat dicegah..

Rencana Tindakan :

a. Tentukan pemahaman saat ini.

Rasional : Memberikan kesempatan untuk mengklarifkasi kesalahan konsep / mitos dan membuat pilihan berdasarkan informasi.

b. Berikan health education tentang penyakitnya.

Rasional : Meningkatkan pemahaman pasien tentang penyakitnya.

c. Kaji ulang tingkat pemahaman pasien.

Rasional : Mengetahui tingkat pemahaman pasien.

C. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan rencana yang telah dibuat pada masing – masing diagnosa.

D. Evaluasi

Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian rencana keperawatan mengevaluasi diagnosa keperawatan berarti perawat mengkaji status klien, membandingkan respon dengan kriteria hasil dan menyimpulkan apakah ada kemajuan atau tidak terhadap hasil yang dicapai. (Carpenito, 19998). Dalam proses keperawatan berdasarkan masalah yang muncul maka hal – hal yang diharapkan pada evaluasi ada lah sebagai berikut :

1. Suhu tubuh normal.

2. Integritas kulit terjaga.

3. Nyeri dapat berkurang, terkontrol atau hilang.

4. Asupan nutrisi adekuat.

5. Tidak terjadi kelelahan.

6. Pengetahuan bertambah atau mengetahui tentang proses penyakit.

No comments:

Post a Comment